Warning, Silent Reader!

Silent Reader

 

Warning, Silent Reader!

 

presented by Kapin

 

.

 

Starring :

Kim Jongin [EXO] & Jung Soojung [Fx]

 

.

 

Romance, Family, Marriage Life ||  G  ||  Ficlet ||

 

.

 

Aku hanya ingin mereka menghargai ku. – Jung Soojung

 

 .

 

Disclaimer :

Based on true story. All cast are belong to God, but this fanfiction is mine. Sorry for typo · DON’T BASH · DON’T PLAGIAT · COMMENT · LIKE · Thank You ·

 

~~~~~~~~~

 

Jongin berjengit kaget ketika Soojung tiba-tiba mengebrak meja kerjanya. Soojung bangkit sedikit kasar membuat kursi terdorong ke belakang menimbulkan suara berdecit, karena bergesek dengan lantai. Kemudian soojung mengangkat laptop berlambang apel tergigit setengah itu tinggi-tinggi. Berancang-ancang untuk membantingnya, hingga sepasang tangan kekar menghentikan niat Soojung.

 

“Apa yang kau lakukan?!” Tanya Jongin dengan nada tinggi hampir berteriak. Setelah Jongin mendengar suara gebrakan, ia segera menghampiri Soojung diruang kerja. Jongin memegang laptop itu tak kalah erat dari Soojung, mencoba menariknya namun gagal.

 

“Jangan membantingnya, Soojung. Didalam sana ada raport anak-anak yang akan aku serahkan kepada Suho hyung, besok. Kumohon, jangan membuat aku harus mengulang mengetiknya malam ini.” Kini suara Jongin memelan seraya mengambil laptop dari genggaman Soojung yang mengendur.

 

Soojung tidak mengeluarkan sepatah kata pun, hanya menatap Jongin datar. Soojung mendengus kesal, berlalu begitu saja ke dapur meninggalkan Jongin yang sedang memeluk laptopnya.

 

.

.

.

 

Setelah selesai menyimpan laptop ketempat yang lebih aman dan jauh dari jangkauan Soojung, Jongin menghampiri Soojung yang sedang duduk di meja makan sembari meneguk segelas air dengan cepat.

 

Jongin duduk tepat disebelah Soojung, tangan kanan Jongin memeluk pinggang Soojung lalu menariknya untuk mendekat. Sukses. Soojung beserta kursinya bergeser lebih dekat ke samping Jongin.

 

“Ada apa? Ceritakan padaku.” Jongin memiringkan kepalanya bertumpu pada pundak Soojung. Soojung tetap diam, menatap gelas yang ia pegang lamat-lamat.

 

“Sekarang!” Nada suara Jongin tak terbantahkan.

 

“Kau tahukan aku membuat blog. Akhir-akhir ini aku selalu menghabiskan waktu didepan laptop dan memposting cerita ku.” Akhirnya Soojung membuka suaranya, menjelaskan inti masalah yang membuatnya hampir membanting laptop.

 

Jongin tampak mencoba mengingat, lalu menggangguk.

 

“Aku melihat grafik yang berkunjung tinggi, namun tak ada satupun kulihat yang berkomentar tentang postingan ku. Aku hanya ingin mereka menghargai usaha keras ku selama ini.” Kata Soojung diakhiri hembusan napas panjang.

 

“Memangnya harus berkomentar?” Tanya Jongin yang sekarang menegakkan kepalanya, memberikan kecupan kecupan ringan di pipi istrinya yang tirus.

 

“Tidak sih. Tapi seharusnya mereka menghargai kerja keras ku. Kau pikir mudah membuat cerita yang begitu banyak konflik, duduk berjam-jam didepan laptop. Bahkan gara-gara hal itu minus mata ku bertambah. Aku juga mengacuhkan mu beberapa kali kan, hanya untuk fokus menulis. Banyak hal yang aku korbankan hanya untuk menulis, Jongin.” Keluh Soojung perihal blog, tidak mengubris kegiatan Jongin yang terus menerus mencium pipinya.

 

“Kau mengeluh? Berhenti menulis saja. Masalah selesai kan?”

 

Soojung menoleh cepat ke sebelahnya, menatap Jongin dengan wajah tidak suka. Soojung mempoutkan bibirnya lalu menghentak-hentakkan kakinya kesal.

 

“Apakah cerita mu bagus atau tidak, menarik atau membosankan, dan sebagainya. Banyak orang tidak dapat mengeluarkan pendapat mereka, mungkin mereka terlalu malu atau apa. Aku juga tidak terlalu mengerti sih. Kau menuliskan isi kepalanya mu yang absurd saja itu sudah bagus sayang. Kau termasuk orang yang berani, banyak orang yang tidak seberani dirimu mengungkapkan apa yang ada didalam pikirannya. Setidaknya dunia tahu apa yang kau pikirkan, Kim Soojung.”

 

Soojung terdiam mencoba memahami nasihat Jongin. Jongin benar – untuk pertama kalinya kata-kata Jongin benar ditelinga Soojung. Soojung lantas memeluk Jongin erat, Jongin membalas pelukan nya. Entah kenapa kata kata Jongin barusan membuatnya sedikit lebih tenang. Yah, seharusnya ia tidak mengeluh. Harusnya Soojung bangga pada dirinya sendiri karena telah mencoba sesuatu yang bukan bidangnya. Mencoba keluar dari zona aman-nya, membuat sesuatu yang dapat dibaca banyak orang. Tidak peduli ada yang berkomentar atau tidak.

 

“Oh, aku menyukai salah satu cerita mu, tentang seorang gadis yang menjadi pembunuh bayaran karena ia menyukai seseorang. Wow, kau benar-benar hebat bisa membuat cerita yang begitu sadis. Kau tidak sesadis itukan, sayang?”

 

Rentetan pujian yang keluar dari bibir Jongin membuyarkan lamunan Soojung. Senyum mengembang di wajah manisnya tetapi tiba-tiba terganti wajah datarnya.

 

Tunggu dulu. Bagaimana Oppa tahu tentang—

 

Soojung mendorong dada Jongin untuk melepaskan dirinya dari pelukan Jongin.

 

“Ada apa?” Tanya Jongin mengernyitkan dahinya binggung, melihat Soojung yang menatapnya datar.

 

Tanpa ampun Soojung melayangkan pukulan ke tubuh Jongin dengan sadis dan membabi buta.

 

“Yya! Kenapa kau memukul ku Soojung!” Teriak Jongin sambil meringis, mencoba menghindar dari pukulan Soojung.

 

“YYA! KAU SALAH SATU SILENT READER KU KAN, KIM JONGIN!”

 

 

The End

 

p.s : Aku bukan Jung Soojung. Jadi aku masih butuh komentar kalian tentang fanfiction absurd ini >< /gelayutan dileher Sehun/

6 comments on “Warning, Silent Reader!

  1. wnd berkata:

    hahaha keren baget thor, aku suka baget 🙂

  2. mei astria berkata:

    Koplak tor. Sumpah. Tpi gak bsa berenti senyum” sendiiri di bagian jongin yg nyium pipi soojung terus, si jongin emang cocok nakal ke soojung wkwkwk

  3. Hallo… aku salah satu reader.baru disini….
    aku suka tulisan kamu, dan nugguin FF kamu berikutnya…. ^_^

    dan tentang FF ini, aku setuju sama pendapat jongin “banyak orang yang ga bisa ngungkapin pendapat mereka”
    Tapi kamu juga bukan Jung Soojung di FF ini, aku ngerti wkwkwk
    tapi kadang kita juga gabisa maksain sesuatu, sesuatu yang dipaksakan gak bakal berakhir baik..
    aku gak belain siders juga loh *hehe*
    kadang serba salah jugak..
    aku mohon maaf sebelumnya atas komentar aku yg kayak gini ya? ._.v
    setidaknya kamu harus bersyukur dengan jumlah grafik pembaca tinggi, karena itu nanti bisa mancing komentar banyak juga di ff2 kamu berikutnya, karena aku liat blog ini cukup baru jugak.
    kamu mikirnya positif aja dulu say biar gak kesel sama silent reader.. misalnya “oh mungkin tulisan aku udah bagus tapi ceritanya masih romance biasa” atau “mungkin aku harus lebih baik lagi” kayak kamu tantang diri kamu buat jadiin silent readers kamu tuh jadi Aktif readers, hasilnya nanti pasti lebih memuaskan. ini sih saran aku ajah hehe ._.v
    hehe yaudah segini aja komentar aku, maaf bila ada nyinggung kamu, semoga tulisan kamu kedepannya makin bagus, readersnya makin banyak, dan kamu tetep jadi author yg rendah hati ^_^

  4. kryspy jung berkata:

    annyeonghasimnika author-nim, aku reader baru disini ^^
    aahh baca ini kaya semacam curhatan para author yang greget sama siders ya wkwk
    tumben jongin bijak ya(?)
    “YYA! KAU SALAH SATU SILENT READER KU KAN, KIM
    JONGIN!” aku ngakak pas soojung teriakin kalimat itu xD

  5. tanaya berkata:

    HAHAHAHAHAHAHAHAH KAPIN AKU NGAKAK DULU YAH AHAHAHAHAHAHAHAHAHAHHAHAHA out of control nih sumpah mau ketawa ketahan karena takut disangka gila xD
    aduh ini comedynya dapet fluffnya dapet, ditambah di depan menegangkan gitu scenenya ((tadinya kukira ini cerita hurt/comfort tapi ternyata aqu salah qaqa)) well written kapin :3 thank u for the fiction :S

  6. byunjongkaaa berkata:

    Ucul ucul ucuuuuul aaaaaa suka bangetttt, jjongiiiinnya bisa banget si bikin hati dede luluh bang/? Gubraaak :V

Tinggalkan komentar